Jumat, 11 Mei 2012

Mengucap Syukur


 [Kolose 1:3-14]
Mengucap Syukur kepada Tuhan adalah wujud dari perasaan memiliki yang telah dibuktikan lewat tindakan nyata yang baik; dimulai dari dalam keluarga kemudian dilanjutkan kepada orang lain, karena Yesus Kristus telah lebih dulu melakukannya bagi dunia ini.
Mengucap Syukur kepada Tuhan; juga merupakan jawaban dari terbentuknya jati diri yang teruji dalam pengharapan bahwa hanya Tuhan Allah dalam Yesus kristus yang lebih berkuasa dan terus melakukan hal-hal besar dalam hidup kita.
Mengucap Syukur kepada Tuhan, adalah keberanian untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang lain yang turut terlibat dalam pertumbuhan dan pendewasaan Iman,  untuk kemudian mengenal lebih dalam tentang Karya Tuhan disepanjang sejarah hidup kita yang tidak bisa dibatasi atau terbungkus dalam ruang rohani tertentu.
Mengucap Syukur kepada Tuhan, adalah keterbukaan yang dibarengi dengan dialog tanpa batas untuk menerima kesempurnaan Tuhan, disaat kita memijikan kaki diatas tanah pemberianNya; baik susah maupun senang.
Mengucap Syukur kepada Tuhan, adalah rasa bangga ketika kita berani menanggung segala resiko yang terburuk sekalipun dan mampu keluar dari masa-masa sulit dan menghasilkan buah-buah yang bisa dinikmati orang lain (ayat 10); Dengan keyakinan bahwa: bersama Tuhan dalam kesulitan pasti kita menemukan kemudahan.
Mengucap syukur kepada Tuhan adalah rasa rendah diri dan kewaspadaan untuk menanti kemungkinan-kemungkinan terburuk yang kapan saja bisa menimpa kita, bahkan terhadap semua orang yang mengasihi, juga yang membenci kita.
Mengucap Syukur; Ya, Karena kita membutuhkan Tuhan disetiap helaan nafas kita, apapun yang akan dihadapi – bahkan dengan kata-kata yang sangat sederhana, ketika kita bangun pagi, melakukan pekerjaan dan lainnya; Apapun yang akan diucapkan orang, tidak ada ruang manapun yang bisa membatasi ungkapan syukur dan doa kepada Allah yang kita percaya dalam Yesus Kristus. “Di dalam Dia kita memiliki penebusan kita yaitu pengampunan dosa” (kolose 1:14).

Oleh : Pdt. M.O.Tapilouw, S.Si

SISTIMATIKA RENSTRA JEMAAT GPM HONITETU


 
SISTEMATIKA PENYUSUNAN

  Sistematika penyusunan Renstra Jemaat GPM Honitetu sebagai berikut :
BAB I – PENDAHULUAN
Pendahuluan berisi Latar Belakang, Dasar dan Tujuan  Penyusunan Renstra Jemaat.
BAB II – GAMBARAN UMUM
2.1.    Sejarah Jemaat
2.2.    Kondisi Umum
Yang merupakan gambaran/deskripsi tentang keadaan umum atau profil Jemaat GPM Honitetu. Deskripsi ini berupa :
a.       Kondisi Geografis dan Batas Wilayah Pelayanan
b.      Jumlah Jiwa
c.       Keadaan  Unit, Wadah dan Organisasi Pelayanan
d.      Keadaan Sosial Budaya
e.       Keadaan Ekonomi
f.        Keadaan Pendidikan dan Ketersediaan Sumber Daya Warga Gereja
g.      Keadaan Kesehatan
h.      Pembinaan Umat
2.3.    Problematik Pelayanan (Ansos)
Berisi gambaran tentang masalah-masalah pelayanan yang menonjol di Jemaat GPM Honitetu.
2.4.    Analisis Kelembagaan
Berisi gambaran mengenai realitas dukungan kelembagaan terhadap pelayanan.
BAB III. VISI, MISI DAN TUJUAN
3.1.        Visi, yang terdiri dari :
a.       Visi Gereja, seperti termuat dalam PIP/RIPP GPM, sekaligus menjadi visi umum yang mesti diimplementasikan kedalam Renstra Jemaat.
b.      Visi Pengembangan Jemaat, sebagai rumusan mengenai kondisi yang hendak dicapai oleh Jemaat GPM Honitetu dalam satu periode pelayanan, sesuai dengan realitas pelayanan jemaat dan mengarah kepada Visi Gereja.
3.2.        Misi disini pun terbagi menjadi :
a.       Misi Gereja, seperti termuat dalam PIP/RIPP GPM, sekaligus menjadi gerak misi GPM secara bersama-sama.
b.      Misi Pengembangan Jemaat, merupakan rumusan tentang cara pelaksanaan pelayanan untuk mencapai Visi Gereja dan Visi Pengembangan Jemaat, dengan tetap memperhatikan kapasitas bergereja, yakni kapasitas umat, pelayan, dan kelembagaan secara holistik.
3.3.        Tujuan, merupakan rumusan yang menjadi target pencapaian pelayanan sesuai dengan Visi dan Misi.
3.4.        Sasaran Strategis, merupakan target maksimal yang hendak dicapai, meliputi :
a.       Sasaran Strategis Pengembangan Kapasitas Umat.
b.       Sasaran Strategis Pengembangan Kapasitas Pelayan.
c.       Sasaran Strategis Pengembangan Kapasitas Kelembagaan.

BAB IV – ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Arah kebijakan dan Strategi merupakan uraian kebijakan pada semua Bidang dan Ruang Lingkup Pelayanan Gereja. Dengan demikian Arah Kebijakan dan Strategi itu :
-          Bersifat lengkap, artinya tidak hanya mencakup yang dlakukan langsung oleh jemaat tetapi juga mempertimbangkan keterlibaan pemangku kebijakan lainnya di wilayah jemaat dalam hal ini Klasis dan Sinode, dan swasta berikut pendanaan yang diperlukan untuk melaksanakannya.
-          Dilaksanakan melalui Pogram dan/atau Lintas Program dalam Bidang/Ruling pelayanan
-          Dilengkapi dengan indikator-indikator kinerja outcome dari masing-masing program
-          Dilengkapi dengan penjelasan mengenai penataan aparatur bidang-bidang pelayanan jemaat, meliputi sumber daya manusia, ketatalaksanaan, kelembagaan, dan stuktur organisasi sebagai bagian dari kebijakan jemaat dalam mencapai Visi, Misi, dan Tujuan.

4.1. Arah Kebijakan dan Strategi Bidang Keesaan dan Hubungan Agama-Agama
4.1.1. Sub Bidang Keesaan
A.      Ruang Lingkup Hubungan Oikumenis
B.      Ruang Lingkup PAK dan Katekhisasi
C.     Ruang Lingkup Pelayanan Pemuda
D.     Ruang Lingkup Pelayanan Perempuan
E.      Ruang Lingkup Pelayanan Laki-laki
4.1.2. Sub Bidang Pembinaan Umat
A.      Ruang Lingkup Pembinaan Keluarga
B.      Ruang Lingkup Pembinaan Pelayan Khusus dan Aparatur Gereja
C.     Ruang Lingkup Peribadahan dan Musik Gereja
D.     Ruang Lingkup Pembinaan Warga Gereja Profesi
E.      Ruang Lingkup Pembinaan Pastoral
4.1.3. Sub Bidang Hubungan Agama-agama

4.2. Arah Kebijakan dan Strategi Bidang Pelayanan, Pendidikan dan Pembangunan Masyarakat :
4.2.1. Sub Bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial
4.2.2. Sub Bidang Pelayanan Hukum, HAM dan Advokasi
4.2.3. Sub Bidang Pelayanan Pembangunan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
4.2.4. Sub Bidang Pelayanan Kesehatan dan Keluarga Bertanggungjawab

4.3.  Arah Kebijakan dan Strategi Bidang Pekabaran Injil dan Komunikasi
4.3.1. Sub Bidang Pekabaran Injil
4.3.2. Sub Bidang Komunikasi

4.4.  Arah Kebijakan dan Strategi Bidang Organisasi dan Kerumahtanggaan
4.4.1. Sub Bidang Organisasi
A.      Ruang Lingkup Bina Aparatur Gereja
B.      Ruang Lingkup Penataan Organisasi
4.4.2. Sub Bidang Jalur Pengelolaan

4.5.  Arah Kebijakan dan Strategi Bidang Finansial dan Ekonomi
A.      Ruang Lingkup Keuangan
B.      Ruang Lingkup Ekonomi
C.     Ruang Lingkup Harta Milik Gereja
D.     Ruang Lingkup Pengwasan dan Pengendalian

BAB V – PENUTUP
LAMPIRAN :
Lampiran Renstra berisi :
-          Matriks Kinerja dan Program Jemaat GPM Honitetu
-          Matriks anggaran pendapatan dan belanja Jemaat GPM Honitetu

Senin, 07 Mei 2012

Rajin Bekerja

Hidup akan lebih bergairah jika dihiasi dengan tangan yang bekerja keras !
Lebih baik menikmati hidup dalam kesederhanaan dan makan dari hasil keringat yang jujur - daripada tidur dirumah mewah hasil korupsi !
Orang-orang yang tidak pernah mencoba adalah mereka yang akan menjadi lebih lihai dalam mengarang alasan untuk tidak tidak mencoba.