Setiap orang dikenyangkan dengan kebaikan oleh karena buah perkataan, dan orang mendapat balasan dari pada yang dikerjakan tangannya. (Amsal 12:14)
Jumat, 28 September 2012
Sabtu, 22 September 2012
Minggu, 02 September 2012
JAMBORE REMAJA II GPM 2012
Oleh : Okterlians Tapilouw
Jambore Remaja II Gereja Protestan Maluku 2012
Terlaksana di Jemaat GPM Kairatu - Klasis Kairatu - Kab. Seram Bagian Barat (Tuan Rumah Penyelenggara Kegiatan).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Maluku: Karel.A.Ralahalu
pada Tanggal, 2 September 2012
Pembukaan Jambore Remaja II Gereja Protestan Maluku Tahun 2012
Para pendeta Klasis GPM Kairatu
Peserta Jambore Remaja II
Pasukan Pengibar Bendera Jambore
Tari Tiga batang Aer
Para Pendeta Klasis GPM Kairatu
ANGSELI: (Pdt. Eli Erupley, Pdt. Mevian Mamulaty, Pdt. Semi Patikawa,
Pdt. Simon Wamesse, Pdt. Okter Tapilouw, dan Pdt. Jimmy Hitijahubessy)
Sabtu, 01 September 2012
Rabu, 22 Agustus 2012
RAPAT TEKNIS
Rapat Teknis Klasis Kairatu
22 Agustus 2012
Berlokasi di Aula Jemaat GPM Kairatu
Pembukaan Rapat Teknis
Oleh: Ketua Klasis Kairatu - Pdt. Y. Z. Matatula, S.Th
Para Pendeta Klasis Kairatu - Makan Siang Bersama
Makan Siang
Penyegaran Badan
Dipimpin Ibu Sekretaris Klasis kairatu
Pdt. Ny. A. Lohy-Parera, S.Th
Minggu, 19 Agustus 2012
Mengeluh ???
Pepatah India Kuno : "Saya akan terus-menerus mengeluh karena tidak mempunyai sandal, sampai bertemu dengan orang yang tidak mempunyai kaki"
berbagai tantangan, kebutuhan dan harapan setiap orang tentunya berpapasan dengan perubahan demi perubahan yang terus terjadi seiring perkembangan zaman; Bagaimana dengan harapan untuk memiliki sesuatu ? ; Dewasa ini, sering orang lebih menghargai wujud berkat atau materi ketimbang sumber berkat itu sendiri.
Rasa Kuatir dalam diri setiap orang sangatlah manusiawi, namun jangan membiarkan diri kita dikuasainya; sebab ketika kekuatiran menguasai kita, maka bukan tidak mungkin kita akan menjadi orang-orang yang terus mengeluh karena tidak memiliki atau memperoleh sesuatu sesuai harapan kita, pada hal mungkin saja ada orang lain yang lebih menderita dari kita.
berbagai tantangan, kebutuhan dan harapan setiap orang tentunya berpapasan dengan perubahan demi perubahan yang terus terjadi seiring perkembangan zaman; Bagaimana dengan harapan untuk memiliki sesuatu ? ; Dewasa ini, sering orang lebih menghargai wujud berkat atau materi ketimbang sumber berkat itu sendiri.
Rasa Kuatir dalam diri setiap orang sangatlah manusiawi, namun jangan membiarkan diri kita dikuasainya; sebab ketika kekuatiran menguasai kita, maka bukan tidak mungkin kita akan menjadi orang-orang yang terus mengeluh karena tidak memiliki atau memperoleh sesuatu sesuai harapan kita, pada hal mungkin saja ada orang lain yang lebih menderita dari kita.
Kamis, 16 Agustus 2012
Klasis GPM Kairatu
Serah Terima dan Penyambutan Ketua Klasis Kairatu 2012
Pdt. N. Rutumalessy, S.Th kepada Pdt. Y.Z. Matatula, S.Th
Pdt. N. Rutumalessy, S.Th kepada Pdt. Y.Z. Matatula, S.Th
Rabu, 15 Agustus 2012
PROFIL JEMAAT GPM HONITETU
1.
SEJARAH
SINGKAT
Dengan
berakhirnya perang Alifuru Honitetu melawan Kompeni Belanda, maka berakhirlah
masa lalu Honitetu memasuki episode baru dalam keyakinan atau kepercayaan.
Pada tanggal 29
Oktober 1919 dilaksanakan baptisan pertama oleh Pdt.J.L.Moens (Pendeta dari
Piru) atas 12 orang, diantaranya Wiliam Lattu; Raja Honitetu ke XII. Tanggal
tersebut merupakan momen baru terbentuknya Jemaat GPM Honitetu.
Perkembangan
Awal Hunitetu sebagai sebuah jemaat, mulai membangun Gedung Gereja Pertama
dipimpin oleh Johanis Manuhuttu (Tete Nani) sebagai kepala tukang Pembangunan
Gedung Gereja Tua Jemaat GPM Honitetu sekaligus membantu pelayanan Pekabaran
Injil ketika awal-awal berdirinya Jemaat GPM Honitetu mengalami kekosongan
Penginjil/Pendeta. Gedung Gereja Tua itu hancur karena di bom oleh sekutu pada
Perang Dunia ke II. Dalam Gereja Tua tersebut telah dilaksanakan Baptisan Kudus
yang pertama bagi negeri-negeri pegunungan anatara lain Rambatu, Rumberu,
Ahiolo, Lohiatala, Malilia dan Hukuanakota.
Jemaat
GPM Honitetu teretak diantara beberapa jemaat pegunungan dalam wilayah Klasis
GPM Kairatu diantaranya:
·
Sebelah barat berbatasan dengan jemaat GPM
Rumahtita
·
Sebelah timur berbatasan dengan jemaat GPM
Imabatay
·
Sebelah utara berbatasan dengan Jemaat GPM
Hukuanakotta
·
Sebelah selatan berbatasan dengan jemaat GPM
Sokowaty
Penginjil/Pendeta yang pernah melayani di
Jemaat GPM Honitetu hingga saat ini adalah:
NAMA-NAMA
PENGINJIL/PENDETA
|
|||
1.
|
Penginjil Jonatan Holle
|
15.
|
Penginjil Moses Laiuluy
|
2.
|
Penginjil J.P. Hitijahubessy
|
16.
|
Penginjil Eliezer Urasana
|
3.
|
Penginjil Pelapory
|
17.
|
Penginjil Yonadap Lesiela
|
4.
|
Penginjil Telapary
|
18.
|
Penginjil Lot Umatalale
|
5.
|
Penginjil Willem Patiapon
|
19.
|
Penginjil Wilhelmus Forweth
|
6.
|
Penginjil Sinay
|
20.
|
Pendeta Nahumury
|
7.
|
Penginjil Soleman Pentury
|
21.
|
Pendeta O.E.Noya
|
8.
|
Penginjil Goo
|
22.
|
Pendeta Benny Silangen
|
9.
|
Penginjil Ananias Maruela
|
23.
|
Pendeta Amos. L. Silalily, S.Th
|
10.
|
Guru Injil Simon Petrus Alfons
|
24.
|
Pendeta R.F. Amdery, M.Si
|
11
|
Pendeta Mikhael Warbal
|
25.
|
Pendeta M.O.Tapilouw, S.Si s.d
sekarang
|
12.
|
Penginjil Julius Unmehopa
|
||
13.
|
Penginjil Isak salamoni
|
||
14.
|
Penginjil Wilhelmus Forweth
|
2.
KEADAAN
DEMOGRAFI
Jemaat GPM
Honitetu memiliki 56 KK dengan jumlah jiwa 256 orang – laki-laki 130 orang dan perempuan 126 orang
3.
KEADAAN
PELAYANAN
Jemaat GPM
Honitetu dilayani oleh satu orang Pendeta (Pdt. M.O. Tapilouw) dibantu oleh 4
orang Penatua dan 4 orang diaken.
Memiliki 2
Sektor Pelayanan, 4 Unit Pelayanan, 1 Wadah Pelayanan Laki-laki, 1 wadah
pelayanan perempuan, satu wadah SM-TPI, dan 1 organisasi AMGPM Ranting
Maranatha.
Pdt.
M. O. Tapilouw, S.Si
JIWA YANG MENANTI (Maz. 130:1-8)
Oleh: Pdt. M.O. Tapilouw, S.Si
Harapan dikala kita sedang menunggu sesuatu atau
seseorang, selalu membuat kita merasa ingin cepat memiliki, atau ketemu.
Mengapa ? sebab biasanya penantian selalu membuat kita merasa lelah, tidak
sabar, naik darah, apalagi yang ditunggu-tunggu tak kunjung tiba. Pendek kata,
menanti itu adalah sebuah pekerjaan yang cukup membosankan; dan yang pasti
semua orang yang berada dalam posisi ini ingin cepat dan tidak mau berlama-lama.
Benar kan?
Hal ‘menanti’ bagi orang
Kristen bukan lagi suatu yang asing,
apalagi kalau itu ternyata berhubungan dengan iman kita kepada Allah dalam
Yesus Kristus; buktinya Sekarang kita sedang berada di minggu-minggu Adventus (Minggu penantian). Siapa yang
dinantikan ? Pemazmur mengatakan pada ayat 5 “ Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya”.
Itu berarti, menanti bagi
orang percaya, bukan seperti orang yang sedang marah-marah lewat Telpon Genggam/HP, kemudian memaksa yang
ditunggu untuk segera datang – atau menunggu ikan yang sedang dibakar, mencim
aromanya dan ingin segera disantap.
Kita sedang menanti; dan
yang Kita Nantikan itu adalah Tuhan Kita Yesus kristus yang tidak hanya
terbatas pada waktu tertentu seperti Tanggal 25 Desember/Hari Natal, tetapi Dia
yang dinantikan adalah yang akan datang pada kali yang kedua sebagai Raja dan
hakim yang adil; Kapan waktunya? ‘yang
tahu cuma Allah Bapa di Sorga’
Ini yang luar biasa – Mengapa luar biasa ? sebab yang
kita tunggu itu bukan teman atau sahabat kita yang biasanya tidak menepati
janji; tetapi yang ditunggu adalah Tuhan kita. Itu berarti bukan kita yang
memutuskan, tetapi Dialah yang memutuskan,,,, sederhananya, karena Dia berkuasa
atas kita maka tugas kita adalah
menunggu dan terus menunggu. Seperti inilah yang dikatakan pemazmur pada ayat 6 “Jiwaku
mengharapkan Tuhan lebih daripada pengawal mengharapkan pagi, lebih daripada
pengawal mengharapkan pagi”
Jadi persoalan berada dalam
“penantian yang panjang” terletak pada kesabaran dan tahan uji. Tidak kurang
dari Orang Kristen pada umumnya ketika
berada dalam kesusahan – berdoa dan terus berdoa mengharapkan balasan dari
pihak Tuhan, namun adakalanya penantian kita yang penuh doa itu dirusakan oleh
ego kita yang menginginkan kehendak kita yang jadi. Kita sulit menunggu
berlama-lama – karena itu ada juga yang merasa bosan dan mengambil jalan
pintas; jalan yang gampang ditempuh, yang tidak mau berlelah-lelah dikebun,
yang tidak tahan melihat orang lain sukses, yang ingin cepat kaya kemudian
mencuri, menyusahkan sesama dengan rupa-rupa perbuatan yang tidak berkenan dihadapan Tuhan.
Kita diharapkan untuk tetap
berdoa (ay 1, 2), tetapi bukan hanya sekedar berdoa ketika sedang sekarat atau tidak punya ini dan itu.
Doa yang baik adalah yang mengakui
kesalahan dan keterbatasan diri (ay 3), serta membiarkan Tuhan berencana
terhadap kita. Apa rencana Tuhan Terhadap kita ?. Jangan asal menebak; Kita
hanya bisa menanti, dan di dalam penantian itu, kita diharapkan untuk segera
keluar dari kesalahan dan dosa yang sedang melilit hari-hari hidup bersama
keluarga dan orang lain disekitar.
Harus diakui bahwa: ada saja
kendala demi kendala yang mengambil bagian dalam segi-segi kehidupan yang bervariasi.
Namun, bersama Tuhan dan atas pertolonganNya, kita dimungkinkan untuk mengatasi
masalah, dan diantar keluar untuk semakin menyadari Kasih Tuhan yang tidak
hanya diam bersama kita, tetapi orang lain juga. Ini penting karena Kelahiran
Kristus adalah untuk membebaskan Semua
Umat manusia dari dosa yang membelenggu. Ini baru namanya “IMANUEL” Allah
beserta kita – bukan hanya beserta pendeta saja, tetapi menyertai majelis
jemat, menyertai yang kaya, miskin, perempuan, laki-laki, tua, muda, kecil dan
besar juga. Intinya semua orang dalam segala keadaan, tugas dan tanggung jawab.
Karena itu, “Jiwa yang menanti-nantikan Tuhan”
adalah juga jiwa yang harus menyatu dalam persekutuan dengan orang lain, hidup
dalam ketulusan dan berupaya menjauhi perbuatan jahat – memungkinkan orang lain
menerima kita dengan tangan terbuka; Meskipun begitu, bukan berarti kita sudah
aman dan tidak ada masalah lagi, selebihnya kita harus tetap menyadari bahwa
ada begitu banyak kemungkinan yang bisa membahayakan kita ditengah-tengah dunia
yang telah ganas ini.
Prinsipnya, kalau kita
sedang menantikan Tuhan; itu berarti seluruh keberadaan kita juga sedang
dinantikan; keberadaan yang bisa dipercaya;
keberadaan yang bisa dicontohi; keberadaan yang tidak sekedar membanggakan diri
karena kebaikan sehari tetapi besoknya tidak baik; keberadaan yang tetap
berbuat baik dan saling membebaskan dan berharap pada kasih setia Tuhan yang
sedang memelihara kita. Sebab Dia yang sedang kita nantikan adalah Dia yang
akan membebaskan kita yang tabah menanti dan tetap melakukan kehendakNya. Amin
!!!
Serili, Desember 2010
DAMPAK PEMBANGUNAN KANTOR CAMAT INAMOSOL
Tanah Longsor Akibat Pembangunan Kantor Camat Inamosol Kab. Seram Bagian Barat yang berlokasi di Negeri Honitetu, belum teratasi.
Jumat, 11 Mei 2012
Mengucap Syukur
[Kolose 1:3-14]
Mengucap Syukur kepada Tuhan adalah wujud dari
perasaan memiliki yang telah dibuktikan lewat tindakan nyata yang baik; dimulai
dari dalam keluarga kemudian dilanjutkan kepada orang lain, karena Yesus
Kristus telah lebih dulu melakukannya bagi dunia ini.
Mengucap Syukur kepada Tuhan; juga
merupakan jawaban dari terbentuknya jati diri yang teruji dalam pengharapan bahwa
hanya Tuhan Allah dalam Yesus kristus yang lebih berkuasa dan terus melakukan
hal-hal besar dalam hidup kita.
Mengucap Syukur kepada Tuhan, adalah
keberanian untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang lain yang turut
terlibat dalam pertumbuhan dan pendewasaan Iman, untuk kemudian mengenal lebih dalam tentang
Karya Tuhan disepanjang sejarah hidup kita yang tidak bisa dibatasi atau
terbungkus dalam ruang rohani tertentu.
Mengucap Syukur kepada Tuhan, adalah
keterbukaan yang dibarengi dengan dialog tanpa batas untuk menerima
kesempurnaan Tuhan, disaat kita memijikan kaki diatas tanah pemberianNya; baik
susah maupun senang.
Mengucap Syukur kepada Tuhan, adalah
rasa bangga ketika kita berani menanggung segala resiko yang terburuk sekalipun
dan mampu keluar dari masa-masa sulit dan menghasilkan buah-buah yang bisa
dinikmati orang lain (ayat 10); Dengan keyakinan bahwa: bersama Tuhan dalam
kesulitan pasti kita menemukan kemudahan.
Mengucap syukur kepada Tuhan adalah
rasa rendah diri dan kewaspadaan untuk menanti kemungkinan-kemungkinan terburuk
yang kapan saja bisa menimpa kita, bahkan terhadap semua orang yang mengasihi,
juga yang membenci kita.
Mengucap Syukur; Ya, Karena kita
membutuhkan Tuhan disetiap helaan nafas kita, apapun yang akan dihadapi –
bahkan dengan kata-kata yang sangat sederhana, ketika kita bangun pagi, melakukan
pekerjaan dan lainnya; Apapun yang akan diucapkan orang, tidak ada ruang
manapun yang bisa membatasi ungkapan syukur dan doa kepada Allah yang kita
percaya dalam Yesus Kristus. “Di dalam Dia kita memiliki penebusan kita
yaitu
pengampunan dosa” (kolose 1:14).
Oleh : Pdt. M.O.Tapilouw, S.Si
SISTIMATIKA RENSTRA JEMAAT GPM HONITETU
SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Sistematika
penyusunan Renstra Jemaat GPM Honitetu sebagai berikut :
BAB I – PENDAHULUAN
Pendahuluan
berisi Latar Belakang, Dasar dan Tujuan
Penyusunan Renstra Jemaat.
BAB II – GAMBARAN UMUM
2.1.
Sejarah Jemaat
2.2.
Kondisi Umum
Yang merupakan
gambaran/deskripsi tentang keadaan umum atau profil Jemaat GPM Honitetu.
Deskripsi ini berupa :
a.
Kondisi Geografis dan Batas Wilayah Pelayanan
b.
Jumlah Jiwa
c.
Keadaan
Unit, Wadah dan Organisasi Pelayanan
d.
Keadaan Sosial Budaya
e.
Keadaan Ekonomi
f.
Keadaan Pendidikan dan Ketersediaan Sumber Daya
Warga Gereja
g.
Keadaan Kesehatan
h.
Pembinaan Umat
2.3.
Problematik
Pelayanan (Ansos)
Berisi gambaran tentang
masalah-masalah pelayanan yang menonjol di Jemaat GPM Honitetu.
2.4.
Analisis
Kelembagaan
Berisi gambaran mengenai realitas
dukungan kelembagaan terhadap pelayanan.
BAB III. VISI, MISI DAN TUJUAN
3.1.
Visi, yang terdiri
dari :
a.
Visi Gereja, seperti
termuat dalam PIP/RIPP GPM, sekaligus menjadi visi umum yang mesti
diimplementasikan kedalam Renstra Jemaat.
b.
Visi
Pengembangan Jemaat, sebagai
rumusan mengenai kondisi yang hendak dicapai oleh Jemaat GPM Honitetu dalam
satu periode pelayanan, sesuai dengan realitas pelayanan jemaat dan mengarah
kepada Visi Gereja.
3.2.
Misi disini pun
terbagi menjadi :
a.
Misi Gereja, seperti
termuat dalam PIP/RIPP GPM, sekaligus menjadi gerak misi GPM secara
bersama-sama.
b.
Misi
Pengembangan Jemaat,
merupakan rumusan tentang cara pelaksanaan pelayanan untuk mencapai Visi Gereja
dan Visi Pengembangan Jemaat, dengan tetap memperhatikan kapasitas bergereja,
yakni kapasitas umat, pelayan, dan kelembagaan secara holistik.
3.3.
Tujuan, merupakan
rumusan yang menjadi target pencapaian pelayanan sesuai dengan Visi dan Misi.
3.4.
Sasaran
Strategis,
merupakan target maksimal yang hendak dicapai, meliputi :
a. Sasaran
Strategis Pengembangan Kapasitas Umat.
b. Sasaran
Strategis Pengembangan Kapasitas Pelayan.
c. Sasaran
Strategis Pengembangan Kapasitas Kelembagaan.
BAB IV – ARAH
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Arah kebijakan
dan Strategi merupakan uraian kebijakan pada semua Bidang dan Ruang Lingkup
Pelayanan Gereja. Dengan demikian Arah Kebijakan dan Strategi itu :
-
Bersifat
lengkap, artinya tidak hanya mencakup yang dlakukan langsung oleh jemaat tetapi
juga mempertimbangkan keterlibaan pemangku kebijakan lainnya di wilayah jemaat
dalam hal ini Klasis dan Sinode, dan swasta berikut pendanaan yang diperlukan
untuk melaksanakannya.
-
Dilaksanakan
melalui Pogram dan/atau Lintas Program dalam Bidang/Ruling pelayanan
-
Dilengkapi
dengan indikator-indikator kinerja outcome
dari masing-masing program
-
Dilengkapi
dengan penjelasan mengenai penataan aparatur bidang-bidang pelayanan jemaat,
meliputi sumber daya manusia, ketatalaksanaan, kelembagaan, dan stuktur
organisasi sebagai bagian dari kebijakan jemaat dalam mencapai Visi, Misi, dan
Tujuan.
4.1. Arah Kebijakan dan Strategi Bidang Keesaan
dan Hubungan Agama-Agama
4.1.1. Sub Bidang Keesaan
A. Ruang Lingkup
Hubungan Oikumenis
B. Ruang Lingkup
PAK dan Katekhisasi
C. Ruang Lingkup
Pelayanan Pemuda
D. Ruang Lingkup
Pelayanan Perempuan
E. Ruang Lingkup
Pelayanan Laki-laki
4.1.2. Sub Bidang Pembinaan Umat
A. Ruang Lingkup
Pembinaan Keluarga
B. Ruang Lingkup
Pembinaan Pelayan Khusus dan Aparatur Gereja
C. Ruang Lingkup
Peribadahan dan Musik Gereja
D. Ruang Lingkup
Pembinaan Warga Gereja Profesi
E. Ruang Lingkup
Pembinaan Pastoral
4.1.3. Sub Bidang Hubungan Agama-agama
4.2. Arah Kebijakan dan Strategi Bidang Pelayanan,
Pendidikan dan Pembangunan Masyarakat :
4.2.1. Sub Bidang Pelayanan
Kesejahteraan Sosial
4.2.2. Sub Bidang Pelayanan Hukum, HAM
dan Advokasi
4.2.3. Sub Bidang Pelayanan
Pembangunan Masyarakat dan Lingkungan Hidup
4.2.4. Sub Bidang Pelayanan Kesehatan
dan Keluarga Bertanggungjawab
4.3. Arah Kebijakan dan Strategi Bidang Pekabaran
Injil dan Komunikasi
4.3.1. Sub Bidang Pekabaran Injil
4.3.2. Sub Bidang Komunikasi
4.4. Arah Kebijakan dan Strategi Bidang Organisasi
dan Kerumahtanggaan
4.4.1. Sub Bidang Organisasi
A. Ruang Lingkup
Bina Aparatur Gereja
B. Ruang Lingkup
Penataan Organisasi
4.4.2. Sub Bidang Jalur Pengelolaan
4.5. Arah Kebijakan dan Strategi Bidang Finansial
dan Ekonomi
A. Ruang Lingkup
Keuangan
B. Ruang Lingkup
Ekonomi
C. Ruang Lingkup
Harta Milik Gereja
D. Ruang Lingkup
Pengwasan dan Pengendalian
BAB V –
PENUTUP
LAMPIRAN :
Lampiran Renstra berisi :
-
Matriks
Kinerja dan Program Jemaat GPM Honitetu
-
Matriks
anggaran pendapatan dan belanja Jemaat GPM Honitetu
Langganan:
Postingan (Atom)